Sapo Mbellen Pakpak memiliki bentuk yang sangat khas dan Unik. Bahannya dominan terbuat dari kayu tanpa menggunakan bahan-bahan
modern seperti paku dan seng, sedangkan atapnya terbuat dari bahan ijuk yang dibentuk
mengikuti bentuk rangka atapnya. Bentuk desain Sapo Mbellen Pakpak selain mencerminkan
kehidupan masyarakat Pakpak juga sebagai wujud seni budaya Pakpak. Setiap
bentuk desain dari bagian-bagian Sapo Mbelleng Pakpak tersebut memiliki arti
tersendiri.
Jika diteliti dengan cermat dan diketahui maknanya,
maka cukup dengan melihat rumah adat Pakpak akan bisa mendeskripsikan kearifan Suku
Pakpak dalam berbudaya.
Bentuk dan Arti Sapo Mbellen Pakpak, Bubungan
atap : Bentuk melengkung, dalam bahasa
Daerah Pakpak disebut: “Petarik-tarik
Mparas ingenken ndengel”, artinya: “Berani memikul beban dan resiko yang
berat dalam mempertahankan adat istiadat”.
Tampuk bubungan yang bersimbolkan Cawan “Caban”, artinya : “Simbol kepercayaan Puak Pakpak
“Tanduk kerbau yang melekat dibubungan atap, artinya: “Semangat kepahlawanan
Puak Pakpak”.
Bentuk segitiga pada Sapo Mbellen Pakpak, artinya
menggambarkan susunan adat istiadat Puak Pakpak dalam kekeluargaan yang terbagi
atas tiga bahagian atau unsur besar sebagai berikut:(a). SENINA, adalah saudara
kandung laki laki, (b). BERRU, adalah saudara kandung perempuan, (c). PUANG”, adalah
kemanakan.
Dua buah tiang besar disebelah muka rumah “Binangun”,
artinya “Kerukunan rumah tangga antara suami istri”.
Satu buah balok besar yang dinamai “Melmellen” Sapo
Mbellen Pakpak yang melekat disamping muka rumah, menggambarkan “Kesatuan dan
Persatuan dalam segala bidang pekerjaan melalui musyawarah, atau lebih tepat
disebut “Gotong royong”.
Pada segitiga muka Sapo Mbellen Pakpak biasa
terdapat Ukiran-ukiran yang bernilai seni yang dalam bahasa Pakpak disebut
“Gerga”.
Tangga Sapo Mbellen Pakpak yang biasanya terdiri
dari bilangan ganjil, 3 (tiga), 5 (lima) dan 7 (tujuh), menggambarkan bahwa
penghuni rumah itu adalah keturunan raja (marga tanah), sebaliknya yang memakai
tangga rumah genap, menandakan bahwa penghuni rumah tersebut bukan keturunan marga
tanah (genengen).
Pintu masuk dari bawah kolong rumah menunjukkan
kerendahan hati dan kesiapsiagaan.
No comments:
Post a Comment