Suku Pakpak memiliki berbagai jenis kesenian dan kerajian
yang sudah ada sejak dahulu, namun saat ini kecintaan terhadap kesenian dan
kerajinan tradisional tersebut sudah mulai pudar dan kalah oleh kesenian dan
kerajinan modern. Jenis – Jenis Kerajinan tersebut antara lain :
1.
Seni Musik (Genderang, Kalondang, Kecapi, Lobat,
Sordam, Suling, Genggong, Kettuk, Taratoa, Gerantung, Gung, Saga-saga, dll.)
2.
Seni Tari (Terdiri dari tari-tarian tradisional
dan kreasi baru)
3.
Seni tarik Suara/Olah Vokal (Odong-odong,
Nangen,Ende-ende)
4.
Seni Bela diri (Moccak, Dabbus, Dampeng)
5.
Seni Ukir dan pahat (menggorga, Patung Mejan,
Pengulu Balang)
6.
Seni Kerajinan (membayu, membuat keranjang,
bubu, curu-curu, kirang, tampi/nderu, dll)
7.
Seni Sastra
8.
Dll,
Kesenian dan kerajinan tersebut
akan menjadi salah satu daya tarik di
bidang wisata apabila di kelola dan dikembangkan dengan baik. Semua bidang seni tersebut memiliki makna dan
arti yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Pakpak sehari-hari.
Namun kali ini kita akan mengulas
tentang Jenis Seni tari “Tatak” Tradisional
Pakpak dan Maknanya.
Jaman dahulu Tari “Tatak” Pakpak
tersebut diciptakan dari berbagai kegiatan
masyarakat sehari-hari seperti Tatak
Muat page, Tatak Muat Kopi, dll. Seiring Perkembangan jaman Tari “Tatak” Pakpak tersebut sudah ditampilkan
sebagai hiburan pada acara-acara resmi atau pesta Keramaian. Adapun beberapa
jenis tari “Tatak” pakpak tersebut
antara lain :
1. Tatak Persembahan
Tari “Tatak” ini biasa dibawakan pada pembukaan acara dan
bertujuan untuk memberikan sambutan dan selamat datang kepada para tamu dan
undangan dalam suatu kegiatan. Tari ini biasa diiringi dengan lagu.
2. Tatak Tintoa Serser (Menerser page)
Tatak ini diciptakan dari kegiatan masyarakat saat
panen Pani. Tatak ini menggambarkan bagaimana Proses mulai dari Memanen
padi “menabi”, Mengerrik, Membersihkan
dan membawa pulang hasil Panen padi tersebut.
3. Tatak Garo-garo
Garo-garo merupakan salah satu jenis burung yang biasa
terbang sendiri. Tatak Garo-garo merupakan tatak yang menceritakan tentang seorang perempuan yang sedang mencari pasangan di kampungnya namun tidak
juga menemukannya karena Pemuda yang dicari sedang pergi merantau ke kampung
seberang. Suatu ketika mereka bertemu dan akhirnya pemuda tersebut membawa pulang
sang kekasih.Tatak ini biasa diiringi dengan lagu pertangis-tangis Menci.
4. Tatak Muat Kopi
Kopi merupakan salah satu jenis hasil pertanian di
Tanah Pakpak. Tatak Muat kopi ini menceritakan bagaimana proses mulai dari
memanen kopi, menumbuk kopi dan menjemur kopi yang dilakukan oleh pemuda-pemudi
di kampungnya saat datang musim panen
5. Tatak Balang Cikua
Dalam kepercayaan suku pakpak Balang Cikua “Cangcorang”
dapat memberikan informasi kepada kita dengan menggunakan kaki depannya apabila kita bertanya kepadanya. Tatak Balang
cikua ini menceritakan tentang sepasang muda-mudi yang tersesat di hutan dan
tidak tau arah pulang, dan dari kepercayaan tersebut muda-mudi tersebut
menangkap Balang cikua “Cangcorang” dan bertanya kemana arah untuk keluar dari
hutan.
6. Tatak Muat page
Tatak Muat page menceritakan bagaimana proses mulai
dari memanen padi, mengerrik (memisahkan padi dari batangnya dengan menggunakan
telapak kaki), membawa pulang kerumah yang dilakukan oleh pemuda-pemudi di kampungnya
saat datang musim panen.
7. Tatak Renggisa
Renggisa merupakan jenis burung yang selalu setia terbang
bersama pasangannya . Tatak renggisa ini menceritakan tentang keserasian
sepasang renggisa yang berwarna putih dengan renggisa yang berwarna hitam
terbang melewati bukit-bukit sambil mengepakkan sayapnya secara bergantian
sehingga menghasilkan suara yang enak didengar. Cerita ini diibaratkan dengan sepasang remaja
yang sedang jatuh cinta dan saling setia antara yang satu dengan yang lainnya.
8. Tatak Memuro
Tatak memuro menceritakan tentang kegiatan menjaga
tanaman padi di tengah sawah yang penuh dengan kesuyian dan berusaha untuk
melindungi tanaman padi dari berbagai ancaman binatang perusak seperti burung,
tikus dan hewan-hewan perusak lainnya.
9. Dan lain-lain
No comments:
Post a Comment