Ayoo...berwisata ke Pakpak Bharat..., Negeri seribu Air Terjun di Atas Awan

Monday, 20 April 2015

ANALISIS PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT (Studi pada Kawasan Wisata Air Terjun Lae Une di Kec. Pergetteng – getteng Sengkut Kabupaten Pakpak Bharat)



Pariwisata merupakan salah satu potensi daerah yang apabila dikembangkan akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan masyarakat dan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), baik itu berupa wisata alam maupun wisata buatan yang dapat dikembangkan untuk menjadi daya tarik wisata daerah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengembangan Destinasi Pariwisata dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat di kabupaten Pakpak Bharat, studi dilakukan pada Kawasan Wisata Air Terjun Lae Une di Kecamatan Pergetteng-Getteng Sengkut kabupaten Pakpak Bharat.   Kawasan ini merupakan salah satu kawasan wisata unggulan di Kabupaten Pakpak Bharat  karena memiliki potensi wisata yang sangat besar dan jaraknya sangat dekat dengan ibukota kabupaten. Potensi wisata yang ada di kawasan ini antara lain Obyek Wisata lae Une, Puncak Delleng Siranggas, Mejan  Marga Manik, Goa di Bawah Air Terjun Lae Une, Budaya yang masih terjaga, dan Upacara -  upacara ritual adat yang rutin dilaksanakan masyarakat.
Penelitian difokuskan pada 4 elemen dasar yakni  Attraction (Daya Tarik), Amenity (Meliputi Akomodasi dan Jasa Boga), Accessibility (Tranportasi), dan Ancillary (Fasilitas Pendukung lainnya). Metode Penelitian  yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah  Wawancara, Observasi, dan Telaah Dokumen.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan hal – hal sebagai berikut :
1.      Pengembangan Attraction (Daya Tarik) yang di arahkan dengan melakukan pemeliharaan dan pemugaran terhadap obyek-obyek wisata serta melakukan pelestarian terhadap atraksi-atraksi wisata yang ada. Kendala yang dihadapi antara lain minimnya anggaran, kurangnya perhatian terhadap kebudayaan dan sejarah lokal, dan Sumber Daya Aparatur di bidang kepariwisataan masih terbatas.
2.      Dalam pengembangan Amenity  Peran Pemerintah masih hanya sebagai pembuat kebijakan dan pengawasan yang dianggap belum maksimal.
3.      Pengembangan Accessibility yang dilakukan dengan menyediakan fasilitas jalan dan sarana transportasi sampai ke lokasi obyek wisata. Kendala yang dihadapi belum adanya transportasi yang khusus menghubungkan antara lokasi wisata yang satu dengan lokasi wisata yang lainnya.
4.      Pengembangan Ancillary dilakukan dengan membangun dan menyediakan fasilitas pendukung di kawasan wisata, namun fasilitas yang ada kurang terawat.
5.      Peningkatan Pendapatan masyarakat dilakukan dengan meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat di bidang kepariwisataan melalui pembinaan dan pelatihan di bidang Usaha Kecil Menengah (UKM). Kendala yang dihadapi masyarakat dalam mengembangkan usahanya adalah  minimnya permodalan.
Selanjutnya Peneliti menyarankan :
1.      Dalam Pengembangan Atraction perlu dilakukan kerjasama dengan pihak ke tiga khusunya dalam pengelolaan Obyek Wisata lae Une, dan untuk melestarikan daya tarik kebudayaan dan  sejarah perlu ditingkatkan hubungan yang sinergis antara pemerintah dengan masyarakat.
2.      Untuk Pengembangan Amenity perlu dicarikan infestor khususnya  di bidang pengembangan perhotelan, untuk pengusaha lokal agar diberikan  bantuan permodalan.
3.      Untuk Pengembangan Accessibility  perlu membuatkan jalur transportasi yang khusus untuk menghubungkan seluruh lokasi wisata yang ada di kabupaten pakpak bharat dan dengan daerah-daerah lain, serta di kawasan wisata juga perlu dibuatkan terminal pembantu.
4.      Untuk Pengembangan Ancillary perlu dilakukan perbaikan dan pemeliharaan terhadap fasilitas pendukung yang ada di kawasan wisata lae Une.
5.      Untuk Peningkatan Pendapatan masyarakat, agar diberikan bantuan permodalan, serta dilakukan pembinaan agar usaha mereka tidak berhenti ditengah jalan, dan dibuatkan balai latihan kerja di bidang kepariwisataan.

No comments:

Post a Comment