Ayoo...berwisata ke Pakpak Bharat..., Negeri seribu Air Terjun di Atas Awan

Thursday, 23 April 2015

PESTA ADAT “KERJA” PADA SUKU PAKPAK

Pesta Adat pada suku Pakpak dikenal dengan sebutan “Kerja”. Pesta Adat “Kerja” tersebut tidak bisa hanya dilaksanakan/dikerjakan sendiri oleh oleh yang empunya hajatan, tetapi harus melalui Proses/tahapan yang tidak melanggar adat/budaya yang telah ada. Sebelum Pesta Adat “Kerja” tersebut dilaksanakan harus dirembukkan bersama oleh berbagai pihak yang disebut “Nangguru Ketaring” yang terdiri dari “Sukut” (Si empunya hajatan), “Berru”, “Puang”, Sinina”, “dengan kuta”, “Pengetua Kuta”, “Tokoh Adat”, dll.
Banyak pertanyaan dari luar terkait tentang Pesta Adat “Kerja” tersebut. Bagaimana Proses pelaksanaan sebenarnya? Kenapa bisa berbeda? Berbeda yang punya hajatan berbeda pula cara pengerjaannya? Lain tempat pelaksanaan lain pula pelaksanaannya?, dan lain tokoh adatnya “Persinabul” bisa pula lain pelaksanaannya? Yang Mana yang paling Benar? Ini lah pertanyaan yang sering muncul oleh masyarakat.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut disini akan diberikan penjelasan-penjelasan agar bisa menjadi panduan serta  menyamakan persepsi di masyarakat dalam proses pelaksanaan Pesta Adat “Kerja” baik itu Pesta adat Suka cita “Kerja baik/Mende” maupun Pesta adat Duka Cita “Kerja Njahat”.
Pesta Adat Besar  “Kerja Mbellen” pada adat Pakpak terbagi menjadi dua jenis yaitu “Kerja Baik/Kerja Mende” dan “Kerja Njahat”.
1.       Kerja Baik/Kerja Mende
Yaitu semua pesta adat “Kerja” yang dilaksanakan yang berkaitan dengan Suka Cita. Biasanya Pesta Adat “Kerja” tersebut telah direncanakan dan dirembukkan jauh sebelum pelaksanaan dan pelaksanaanny atas kesepakatan bersama antara pihak-pihak yang terkait dengan didasari dengan senang hati.
Pihak – Pihak yang terlibat dalam perencanaan maupun pelaksanaan Pesta Adat “Kerja Baik/Kerja Mende” tersebut antara lain : Saudara “Dengan Sibeltek”, “Mersinina”, “Merberru”, “Kula-kula”, Kula-kula”, Tetangga, Tokoh Adat Setempat, Pemerintah setempat dan Pengurus Agama. Semua pihak-pihak tersebut memiliki fungsi dan peran masing-masing dalam pelaksanaan Pesta tersebut.
Apasaja jenis-jenis Kerja Baik/Kerja Mende pada suku Pakpak ? antara lain
Pesta Kawin “Merbekas Kom atau Jejab” (tahapan kerja adatnya antara lain : Merbayo, Sinima-nima), Membangun Rumah “Memajek Bages”, Memasuki Rumah Baru “Mendomi Bages”, “Merre Kemban”, “Menerbeb Partua”, “Mendegger Urug”, “Mendeger  Aur”, “Menggeluhi Kuta”, “petettahken Pertaki/Pergemgem” dll.
2.       Kerja Njahat
Yaitu segala jenis Pesta adat “Kerja” yang berkaitan dengan Duka Cita. Biasanya tidak ada perencanaan dan harus segera dilaksanakan/Secara tiba-tiba. Seperti “keliahen”. Kerja Njahat lebih banyak/dominan berkaitan dengan kesedihan “Melui ni ate” atau “Perndabuh Eluh”.
Kerja Njahat disebabkan meninggal  “Kemmateen” harus dilaksanakan, walaupun tidak pernah direncanakan.
Apasaja jenis Kerja Njahat? Yaitu seperti “adat Kematen
Tetapi ada juga yang sebenarnya Kerja Njahat tetapi dalam pelaksanaannya sudah seperti Kerja Baik/Kerja Mende. Apa saja jenis kerja tersebut? Misalnya “Mengkurak Tulan/Pesta Simin/Pesta Pendem”,”Mengrumbang”, “Menggarar Lemba (yang belum terlaksana)”, dan lain-lain.
Semua Pesta adat “kerja” tersebut harus dilaksanakan sesuai hukum adat Pakpak yang berlaku walaupun awalnya tidak diketahui penyebabnya. Agar jangan menjadi pertanyaan dan perguncingan di khalayak ramai serta tidak melanggar/bertentangan dengan adat istiadat Pakpak yang telah dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat Pakpak.

PERLU DIINGAT
Kerja Baik/Kerja Mende maupun Kerja Njahat pada suku Pakpak harus dilaksanakan sesuai aturan dan harus dipahami maksud dan tujuan pelaksanaannya, agar jangan karena pelaksanaan Pesta Adat “kerja” tersebut menimbulkan pertanyaan dan effek negatif.
Yang diharapkan dari Pelaksanaan Pesta Adat “Kerja” tersebut adalah effek positif dan kebanggaan bagi semua orang yang terlibat seperti adanya rasa senang, gembira, merasa puas dan bangga dari semua pihak yang terlibat atas pelaksanaan Pesta  Adat “Kerja” tersebut, dan yang paling utama adalah kita sebagai generasi pakpak harus tetap melestarikan adat dan budaya Pakpak sebagai salah satu warisan dari nenek moyang kita dahulu.
Njuah...Njuah...                                                                                                                                                       

Oang.... Oang ..... Oang....

No comments:

Post a Comment