Ayoo...berwisata ke Pakpak Bharat..., Negeri seribu Air Terjun di Atas Awan

Wednesday 29 April 2015

JENIS TARI “TATAK” TRADISIONAL PAKPAK DAN MAKNANYA




Suku Pakpak memiliki berbagai jenis kesenian dan kerajian yang sudah ada sejak dahulu, namun saat ini kecintaan terhadap kesenian dan kerajinan tradisional tersebut sudah mulai pudar dan kalah oleh kesenian dan kerajinan modern. Jenis – Jenis Kerajinan tersebut antara lain :
1.       Seni Musik (Genderang, Kalondang, Kecapi, Lobat, Sordam, Suling, Genggong, Kettuk, Taratoa, Gerantung, Gung, Saga-saga, dll.)
2.       Seni Tari (Terdiri dari tari-tarian tradisional dan kreasi baru)
3.       Seni tarik Suara/Olah Vokal (Odong-odong, Nangen,Ende-ende)
4.       Seni Bela diri (Moccak, Dabbus, Dampeng)
5.       Seni Ukir dan pahat (menggorga, Patung Mejan, Pengulu Balang)
6.       Seni Kerajinan (membayu, membuat keranjang, bubu, curu-curu, kirang, tampi/nderu, dll)
7.       Seni Sastra
8.       Dll,
Kesenian dan kerajinan tersebut akan menjadi salah satu daya tarik  di bidang wisata apabila di kelola dan dikembangkan dengan baik.  Semua bidang seni tersebut memiliki makna dan arti yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Pakpak sehari-hari.
Namun kali ini kita akan mengulas tentang Jenis Seni  tari “Tatak” Tradisional Pakpak dan Maknanya.
Jaman dahulu Tari “Tatak” Pakpak tersebut diciptakan dari berbagai  kegiatan masyarakat sehari-hari  seperti Tatak Muat page, Tatak Muat Kopi, dll. Seiring Perkembangan jaman  Tari “Tatak” Pakpak tersebut sudah ditampilkan sebagai hiburan pada acara-acara resmi atau pesta Keramaian. Adapun beberapa jenis  tari “Tatak” pakpak tersebut antara lain :
1.       Tatak Persembahan
Tari “Tatak”  ini biasa dibawakan pada pembukaan acara dan bertujuan untuk memberikan sambutan dan selamat datang kepada para tamu dan undangan dalam suatu kegiatan. Tari ini biasa diiringi dengan lagu.  
2.       Tatak Tintoa Serser (Menerser page)
Tatak ini diciptakan dari kegiatan masyarakat saat panen Pani. Tatak ini menggambarkan bagaimana Proses mulai dari Memanen padi  “menabi”, Mengerrik, Membersihkan dan membawa pulang hasil Panen padi tersebut.
3.       Tatak Garo-garo
Garo-garo merupakan salah satu jenis burung yang biasa terbang sendiri. Tatak Garo-garo merupakan tatak yang menceritakan tentang  seorang perempuan yang sedang  mencari pasangan di kampungnya namun tidak juga menemukannya karena Pemuda yang dicari sedang pergi merantau ke kampung seberang. Suatu ketika mereka bertemu dan akhirnya pemuda tersebut membawa pulang sang kekasih.Tatak ini biasa diiringi dengan lagu pertangis-tangis Menci.
4.       Tatak Muat Kopi
Kopi merupakan salah satu jenis hasil pertanian di Tanah Pakpak. Tatak Muat kopi ini menceritakan bagaimana proses mulai dari memanen kopi, menumbuk kopi dan menjemur kopi yang dilakukan oleh pemuda-pemudi di kampungnya saat datang musim panen
5.       Tatak Balang Cikua
Dalam kepercayaan suku pakpak Balang Cikua “Cangcorang” dapat memberikan informasi kepada kita dengan menggunakan kaki depannya  apabila kita bertanya kepadanya. Tatak Balang cikua ini menceritakan tentang sepasang muda-mudi yang tersesat di hutan dan tidak tau arah pulang, dan dari kepercayaan tersebut muda-mudi tersebut menangkap Balang cikua “Cangcorang” dan bertanya kemana arah untuk keluar dari hutan.
6.       Tatak Muat page
Tatak Muat page menceritakan bagaimana proses mulai dari memanen padi, mengerrik (memisahkan padi dari batangnya dengan menggunakan telapak kaki), membawa pulang kerumah yang dilakukan oleh pemuda-pemudi di kampungnya saat datang musim panen.
7.       Tatak Renggisa
Renggisa merupakan jenis burung yang selalu setia terbang bersama pasangannya . Tatak renggisa ini menceritakan tentang keserasian sepasang renggisa yang berwarna putih dengan renggisa yang berwarna hitam terbang melewati bukit-bukit sambil mengepakkan sayapnya secara bergantian sehingga menghasilkan suara yang enak didengar.  Cerita ini diibaratkan dengan sepasang remaja yang sedang jatuh cinta dan saling setia antara yang satu dengan yang lainnya.
8.       Tatak Memuro
Tatak memuro menceritakan tentang kegiatan menjaga tanaman padi di tengah sawah yang penuh dengan kesuyian dan berusaha untuk melindungi tanaman padi dari berbagai ancaman binatang perusak seperti burung, tikus dan hewan-hewan perusak lainnya.
9.       Dan lain-lain

No comments:

Post a Comment