Ayoo...berwisata ke Pakpak Bharat..., Negeri seribu Air Terjun di Atas Awan

Monday 2 November 2015

MY TRIP TO PAGINDAR Via LAGAN



Perjalanan ini dilakukan oleh The A-Tim yang terdiri dari 4 orang yaitu kardonos Damanik sebagai ketua tim dan merangkap supir(maklum peserta yg lain ga berani karna medannya agak berat boss), Tonga ST Manik sebagai Fotografer merangkap Guaide (beliau ini pemuda setempat jadi sudah sering keluar masuk hutan), Putra dan Jull mereka berdua sebagai anggota tetapi sangat dibutuhkan saat-saat urgent (Tuk nyorong mobil apabila terpeleset).
Oke.. perjalan kita mulai...
Perjalanan dimulai Pukul 11.30 WIB dari Delleng Sindeka menggunakan kuda besi gardang dua (pinjaman dari kawan bro.  he..he..) bermuatan peserta dan perlengkapan berupa makanan ringan dan air mineral sebagai bekal diperjalanan karena tak akan ada warung apalagi restoran dan Minimarket yang akan dilalui di perjalanan. 

Baru berada di sekitaran desa Aornakan Tim sudah disuguhi dengan tantangan berupa jalan curam n tikungan, tetapi dengan kuda besi handal yang menemani,  nyali kami tidak menciut sedikitpun bahkan adrenalin kami semakin tertantang tuk melanjutkan perjalanan ini (serius bacanya ya...)

  
Dari desa aornakan  berlanjut ke Dusun lagan, disekitaran lagan ini terhampar ladang masyarakat yang dipenuhi dengan tanaman gambir. Gambir sebagai tanaman yang diunggulkan di daerah ini sehingga tak heran bila sepanjang jalan kita akan disuguhi dengan pemandangan hijau berupa daun gambir.
 




















Dari dusun lagan berlanjut ke puncak gunung kemaro, jalannya menanjak membuat kuda besi kami harus bekerja ekstra dengan menggunakan double gardang. Sesampainya di puncak gunung kemaro Tim berhenti sejenak sambil mengabadikan keindahan puncak ini sambil ber selfi ria, namun sayang pemandangan agak terhalang akibat kiriman asap dari provinsi tetangga.













Dari Puncak Delleng kemaro berlanjut ke dusun Gaman, disini Tim mendapat pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan, alamnya yang masih asri dipenuhi pohon-pohon meranti yang berukuran super menandakan bahwa daerah ini belum tersentuh tangan-tangan jahil dan penggiat illegal logging(he..he.. kata aparat hukum tu ya..). Suara-suara burung liar yang bersahut-sahutan membuat Tim semakin kagum namun sedikit was-was akan kedatangan hewan buas yang masih banyak di kawasan hutan ini. Tetapi dengan tekad dan semangat 45  (seperti pejuang aja..) tim tetap melanjutkan perjalanan.



Dari dusun gaman berlanjut pagindar, sepanjang jalan ini juga pemandangannya tidak kalah menarik karena melewati aliran sungai-sungai kecil yang masih jernih tanpa terkontaminasi oleh kotoran maupun sampah-sampah organik.
Sambil menghilangkan dahaga sekalian mencari batu akik yang banyak berserakan sepanjang jalan, Tim beristirahat di beberapa lokasi yang indah dan sejuk.
Namun Tim dikejutkan dengan penemuan aliran sungai yang berwarna hijau. Awalnya Tim mengira warna itu disebabkan oleh lumut atau daun-daun yang tenggelam di dasarnya, tetapi setelah ditelusuri dan diperiksa dasar air ini sangat bersih dan tidak ada lumut ataupun daun-daun. Tim Tidak mengetahui apa yang menyebabkan air ini menjadi berwarna hijau.  hal ini menyadarkan kita akan banyaknya mukzijat Tuhan yang di sebar di alam ini sehingga kita yakin akan kebesarannya (Wah religius banget...)

Setelah menempuh jarak ± 35 KM dengan waktu tempuh ± 2 jam, Tim sampai pada daerah Tujuan yaitu pagindar. Cuaca Pagindar sangat bertolak belakang dengan daerah salak yang dikenal dengan daerah dingin. Pagindar yang notabene sudah dekat  dengan pantai Laut Singkil bercuaca panas sehingga sangat cocok sebagai perkebunan Sawit. Ternyata prediksi kami tidak meleset, bahwa penduduk pagindar mayoritas berkebun sawit, sepanjang jalan di daerah pagindar ini dipenuhi hamparan kebun- kebun sawit masyarakat yang sudah siap panen maupun baru mulai tanam. Menurut hasil pengamatan saya sebagai penulis dengan kegigihan dan ketekunan masyarakat bercocok tanam sawit ini dalam beberapa tahun kedepan masyarakat pagindar akan menjadi masyarakat yang sejahtera dan kecamatan pagindar ini akan menjadi  salah satu kecamatan yang paling produktif dengan perekonomian yang dapat membanggakan bagi kabupaten pakpak bharat(Cie.. Kayak pengamat pembangunan aja..)


Tentu harapan dan  analisis penulis ini akan terwujud apabila jalan lintas sibagindar menuju Kota salak  ini cepat diselesaikan, sehingga masyarakat pagindar yang selama ini memasarkan hasil buminya ke daerah Aceh singkil dan Subulussalam akan bisa memasarkan hasil buminya ke Kota Salak. 
Demikian Story Road To Pagindar Via Lagan ini kami sampaikan (Jadi sedih...hik..hik), dengan mengucapkan banyak terimakasih kepada Mr. Kardo yang telah gagah berani bermental baja (kayak satria baja Item aja..) membawa kami dengan kuda besi pinjamannya melintasi bukit, lembah dan gunung sehingga kami selamat sampai tujuan.
Dan tidak lupa saya perkenalkan yang membuat cerita ini Mr. Tonga ST yang sangat mudah dikenali dari jari-jarinya yang penuh dengan batu Akik. ( Huaaaahaahaaaa......)
Sekian dan terimakasih. Njuah-njuah.....!


No comments:

Post a Comment