Ayoo...berwisata ke Pakpak Bharat..., Negeri seribu Air Terjun di Atas Awan

Tuesday, 28 March 2017

FILOSOFI IKAN BATANG LAE

Ikan Batang Lae adalah salah satu jenis panganan tradisional dari Suku Pakpak. Dalam Kalangan masyarakat Pakpak, ikan Batang Lae sudah sangat familiar dan sampai saat masih  selalu digunakan sebagai makanan utama dalan acara – acara sakral seperti menerbeb, merre nakan peddas, meneppuh babah, mengido sodip, dll. Ikan batang Lae dipilih sebagai makan utama pada acara-acara sakral karena Ikan ini dianggap memiliki filosofi yang kuat bagi kehidupan suku Pakpak. Ikan Batang Lae atau dalam bahasa Indonesia disebut ikan jurung atau ikan hampala senang dengan tantangan,  ikan ini hidup di air yang mengalir deras dan selalu melawan arus air dan  berenang ke hulu sungai.
Cara pengolahan ikan batang lae ini juga sangat unik, Ikan ini tidak dimasak ataupun di goreng melainkan di bungkus menggunakan daun oncim (sejenis daun aren) yang telah diberi garam terlebih dahulu  lalu di panggang selama beberapa hari  hanya menggunakan asap dari perapian. Setelah dipanggang beberapa hari, ikan akan menjadi lunak dan karna hanya menggunakan asap, ikan ini bisa bertahan tanpa basi sampai beberapa minggu.

Cara menyajikan ikan ini sesaat sebelum dikonsumsi juga terbilang unik karena ikan batang lae ini tidak dipotong-potong tetapi dibuatkan diatas piring yang berisi nasi dan ikan ini dibuat berdiri  tegak. 

2 comments:

  1. Bukan dibungkus daun oncim tonga..
    Daun mbalno, sejenis rotan(kettang)..☺

    ReplyDelete
  2. Bukan daun mbalno, tapi daun sengkut

    ReplyDelete